Kamis, 11 Juni 2009

Keutamaan Azan

Dalam As-Sunnah pula Rasulullah S.A.W pernah bersabda dalam suatu hadith
“Seandainya manusia tahu (keutamaan) azan dan saf pertama,kemudian mereka tidak dapat memperolehinya (azan dan saf pertama) kecuali dengan mengundi,maka mereka pasti akan mengundi” [4]
Telah bersabda Rasulullah s.a.w.: ?Tiada seorang jin atau manusia atau benda apapun yang mendengar suara pangilan azan itu, melainkan dia akan menyaksikannya di Hari Kiamat kelak.?
Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Dari Nabi saw., Beliau bersabda: Sesungguhnya setan, apabila mendengar azan untuk salat, ia berlari sambil terkentut-kentut sampai tidak mendengarnya lagi. Ketika azan telah berhenti, ia kembali menghasut. Apabila mendengar iqamat, ia pergi sampai tidak mendengarnya. Ketika iqamat telah berhenti, ia kembali menghasut lagi

“Lebih Utama Jadi Imam Shalat atau Mengumandangkan Adzan?” ketegori Muslim. Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh
Mohon dijelaskan tentang keutamaan melakukan azan untuk shalat jamaah. Apakah termasuk bagian dari ibadah yang besar pahalanya atau tidak? Sebab kebanyakan teman-teman merasa malu kalau diminta melakukannya. Alasannya macam-macam, ada yang bilang suaranya parau, atau lagi sakit tenggorokan atau malah malu.
Bagaimana kedudukan orang yang mengumandangkan adzan dibandingkan dengan orang yang menjadi imam shalat, mana yang lebih tinggi pahala dan kedudukannya?
Atas jawabannya diucapkan terima kasih.
wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Suwartandiyono
Jawaban
Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh,
Azan memiliki keutamaan yang besar sehingga andai saja orang-orang tahu keutamaan pahala yang didapat dari mengumandangkan azan, pastilah orang-orang akan berebutan. Bahkan kalau berlu mereka melakukan undian untuk sekedar bisa mendapatkan kemuliaan itu. Hal itu atas dasar hadits nabi SAW:
Dari Abi Said Al-Khudri ra. bahwa Rasulullah SAW bersabda, Seandainya orang-orang tahu keutamaan adzan dan berdiri di barisan pertama shalat , di mana mereka tidak bisa mendapatkannya kecuali harus mengundi, pastilah mereka mengundinya di antara mereka. Tidaklah jin, manusia atau makhluk apapun mendengar azan seseorang kecuali di hari kiamat akan menjadi saksi baginya.
Selain itu, ada keterangan yang menyebutkan bahwa nanti di akhirat, orang yang mengumandangkan adzan adalah orang yang mendapatkan keutamaan dan kelebihan. Di dalam hadits lainnya disebutkan:
Dari Muawiyah ra. bahwa Rasulullah SAW bersabda, Orang yang azan adalah orang yang paling panjang lehernya di hari kiamat.
Bahkan menurut Asy-syafi`iyah dan Al-Hanabilah, menjadi muadzdzin lebih tinggi kedudukannya dari pada imam shalat. Dalilnya adalah ayat Quran berikut ini:
وَمَنْ أَحْسَنُ قَوْلًا مِمَّنْ دَعَا إِلَى اللَّهِ وَعَمِلَ صَالِحًا وَقَالَ إِنَّنِي مِنَ الْمُسْلِمِينَ
Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata, Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?
Menurut mereka, makna dari menyeru kepada Allah di dalam ayat ini adalah mengumandangkan adzan. Berarti kedudukan mereka paling tinggi dibandingkan yang lain.
Namun pendapat sebaliknya datang dari Al-Hanafiyah, di mana mereka mengatakan bahwa kedudukan imam shalat lebih utama dari pada kedudukan orang yang mengumandangkan azan.
Alasannya adalah bahwa Nabi Muhammad SAW dan para khulafaurrasyidin dahulu adalah imam shalat dan bukan orang yang mengumandangkan azan . Jadi masuk akal bila kedudukan seorang imam shalat lebih tinggi dari kedudukan seorang muazzin.
Demikian keterangan singkat tentang adzan. Semoga bermanfaat.
Wallahu a’lam bish-shawab, Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc.
Sumber Lebih Utama Jadi Imam Shalat atau Mengumandangkan Adzan?
: http://assunnah.or.id


0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar,saran atau kritik anda.. Tanpa ada unsur sara,porno dan lainnya yang bersifat KASAR atau KOTOR..
Jazakumullah...